Mengenal Masa Remaja, Pubertas, dan Pentingnya Menjaga Kesehatan serta Masa Depan

Sosialisasi Pernikahan Anak di SMKN 1 Rembang Kabupaten Purbalingga tanggal 28 April 2025.

Pada Hari senin tanggal 28 April 2025, Dinsosdaldukkbp3a mengadakan sosialisasi di smkn 1 rembang, kabupaten purbalingga.
Sosialisasi yang bertema pernikahan anak ini diikuti dengan semangat oleh anak2 kelas 11.

Masa remaja merupakan fase penting dalam kehidupan seseorang. Masa ini adalah masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, yang biasanya terjadi pada usia 10 hingga 19 tahun. Pada masa ini, terjadi banyak perubahan secara fisik, emosional, dan sosial, oleh karena itu, penting bagi remaja untuk mengenal dan memahami proses yang sedang mereka alami agar dapat membuat keputusan hidup yang bertanggung jawab.

Pada remaja laki-laki, pubertas ditandai dengan perubahan suara menjadi lebih berat, tumbuhnya jakun, pertumbuhan rambut di wajah, ketiak, dan area kemaluan, serta mengalami mimpi basah. Tubuh anak akan mengalami peningkatan tinggi badan dan pembentukan otot. Pada remaja perempuan, pubertas ditandai dengan mulai datangnya menstruasi, pertumbuhan payudara, perubahan bentuk pinggul yang menjadi lebih lebar, serta tumbuhnya rambut di ketiak dan area kemaluan. Selama proses tumbuh kembang ini, penting untuk memahami isu yang sering terjadi di lingkungan sekitar, yaitu pernikahan anak. Pernikahan anak adalah pernikahan yang dilakukan sebelum seseorang mencapai usia 18 tahun. Praktik ini masih ditemukan di berbagai daerah dan sering kali dilakukan dengan alasan budaya, ekonomi, atau tekanan sosial.

Penting untuk disadari bahwa pernikahan anak membawa dampak serius, terutama bagi kesehatan dan masa depan remaja. Anak perempuan yang menikah di usia muda berisiko tinggi mengalami komplikasi saat kehamilan dan persalinan. Hal ini dapat mengakibatkan kematian ibu dan bayi, gangguan pertumbuhan (stunting), serta masalah kesehatan lainnya. Pernikahan anak juga sering memutus akses pendidikan dan membuat remaja kehilangan kesempatan untuk berkembang secara optimal.

Remaja juga perlu mendapatkan edukasi yang benar tentang kesehatan reproduksi, termasuk pemahaman mengenai HIV dan penyakit menular seksual (PMS). HIV, atau Human Immunodeficiency Virus, adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan dapat berkembang menjadi AIDS jika tidak ditangani dengan baik. Sementara itu, PMS adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual, seperti sifilis, gonore, dan herpes.

Pencegahan terhadap HIV dan PMS dapat dilakukan melalui cara-cara yang sederhana namun penting, seperti menghindari perilaku seksual berisiko, tidak menggunakan jarum suntik secara bergantian, dan menjaga pergaulan yang sehat. Edukasi dan pemeriksaan kesehatan secara rutin juga menjadi langkah penting untuk terhindar dari infeksi tersebut.

Di tengah berbagai tantangan dan godaan di masa remaja, tidak ada salahnya untuk tetap fokus membangun diri. Menjadi single bukanlah kekurangan, melainkan kesempatan untuk mengenali potensi dan mengembangkan kualitas diri. Masa remaja adalah waktu terbaik untuk memperkuat karakter, meningkatkan kemampuan, serta mempersiapkan masa depan.

Pada akhir sesi anak – anak diberi sedikit wejangan agar tetap single dan teruslah meng-upgrade kualitas diri sebelum dewasa. Suatu saat nanti, Tuhan pasti akan mempertemukan dengan seseorang yang setara dan pantas mendampingi perjalanan hidup. Jadikan diri pribadi yang tangguh, berdaya, dan siap menyongsong masa depan dengan percaya diri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *