Wujud Kepedulian dalam Membangun Keluarga yang Tangguh dan Sejahtera
Dalam upaya meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya perlindungan terhadap perempuan dan anak, Dinas Sosial Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DINSOSDALDUKKBP3A) menggelar kegiatan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak serta Ketahanan Keluarga pada Pelaku UMKM di Griya UMKM Purbalingga, hari Selasa 15 Oktober 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari berbagai sektor. Melalui sosialisasi ini, peserta dibekali wawasan tentang upaya pencegahan kekerasan dalam rumah tangga, pola komunikasi yang sehat dalam keluarga, serta penguatan peran keluarga sebagai unit terkecil dalam membangun ketahanan sosial dan ekonomi.
Kepala Dinas dalam hal ini diwakili oleh Dra. Tuti Hidayati dari Analis Pemberdayaan Perempuan, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kesejahteraan keluarga tidak hanya diukur dari aspek ekonomi, tetapi juga dari keharmonisan dan rasa aman di dalam rumah tangga.
“Perempuan dan anak memiliki hak untuk hidup tanpa kekerasan. Dengan memahami hal ini, para pelaku UMKM diharapkan dapat menjadi agen perubahan di lingkungannya masing-masing,” ujar Ibu Tuti.
Sementara itu, narasumber dari Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) Ibu Sribawa Tri Djuniarti atau lebih dikenal dengan sapaan Ibu Arif memaparkan materi mengenai bentuk-bentuk kekerasan serta dampaknya terhadap perempuan dan anak yaitu : Trauma fisik & psikis jangka panjang, gangguan kesehatan mental (stres, depresi, PTSD), hilangnya kesempatan pendidikan, perkembangan anak terganggu, rusaknya hubungan sosial & keluarga.
Narasumber kedua Ibu Artanti Laili Zulaiha, S.Sos.I dari Fatayat NU dan sekaligus PUSPA menyampaikan bahwa Keluarga dalam Islam merupakan Madrasah Ula ( sekolah pertama) bagi anak – anak sebagaimana Firman Allah SWT : “Hai Orang – orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…”.
“Bangsa yang Kuat berawal dari Keluarga yang Tangguh” ujar Ibu Artanti.
Peserta tampak antusias mengikuti kegiatan, ditandai dengan banyaknya pertanyaan dan diskusi interaktif selama sesi berlangsung. Salah satu peserta menyampaikan bahwa kegiatan ini membuka wawasan baru tentang pentingnya keseimbangan antara peran ekonomi dan tanggung jawab keluarga.
Melalui kegiatan ini, diharapkan muncul sinergi antara pemberdayaan ekonomi dan penguatan ketahanan keluarga, sehingga para pelaku UMKM dapat berkontribusi tidak hanya dalam peningkatan ekonomi daerah, tetapi juga dalam menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis dan bebas dari kekerasan.

